MANADO – Sebanyak Lima legislator di Sulawesi Utara (Sulut) mendapatkan predikat sebagai wakil rakyat terbaik tahun 2021 dari Forum Pemantau Parlemen indonesia (FPP). Acara penyerahan piagam penghargaan digelar di Roof Cafe Hotel Formosa Manado, Selasa (28/9/2021).
Menariknya, dari kelima penerima piagam penghargaan wakil rakyat paling berdedikasi di Sulut ini, ada dua nama legislator dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keduanya adalah Ketua DPW PSI Sulut Melky Jakhin Pangemanan dan Ketua DPW PSI Kota Manado, Jurani Rurubua.
Keduanya dinilai layak mendapatkan penghargaan bersamaan dengan 3 anggota DPRD lainya yakni, Djekmon Amisi (Partai Berkarya), Anggota DPRD Minut Sarhan Antili (PKB), Anggota DPRD Manado Lucky Datau (PAN).
Saat melakukan diskusi di acara penyerahan piagam penghargaan, Akedemisi dan Pengamat Politik Ferry Liando mengatakan penghargaan ini kriterianya harus jelas dan jangan ada pilih kasih saat penyerahan hadiah.
“Jangan ada faktor kedekatan dalam penilaian, semua harus berjalan netral agar reputasi dari Forum Pemantau Parlemen ini bisa baik dimata publik. Selain itu, kalau hari ini sudah dibuat legislator terbaik, alangkah baiknya dibuatkan juga untuk legislator terburuk. Supaya masyarakat bisa tau seperti apa wakil rakyatnya,” katanya yang juga diiyakan Akademisi Mahyudin Damis dan Pengamat Politik Taufik Tumbelaka.
Ketua FPP Allexander Mallese mengatakan, kriteria penilaian dalam memberikan penghargaan berdasarkan kinerja yang paling menonjol dan paling berdedikasi dari para legislator yang ada di DPRD se-Sulut.
“Kelima legislator ini sudah sangat dikenal kinerjanya. Kami melakukan riset baik lewat media sosial maupun bertanya kepada masyarakat lamgsung. Mereka bukan hanya rajin, tetapi mampu mengambil hati masyarakat lewat sikap dan pemberian diri. Baik secara kelembagaan maupun pribadi, mereka sangat layak dan bersih secara politik,” katanya.
Mallese mengakui, tidak ada faktor kedekatan maupun suap menyuap dalam menentukan siapa yang mendapatkan penghargaan ini.
“Ada penerima penghargaan yang tidak saya kenal, ada pula yang dari luar pulau. Namun karena sikap dan tanggung jawab nya sebagai wakil rakyat, nama-nama mereka ini mudah untuk didapatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Melky Pangemanan sebagai salah satu penerima penghargaan mengaku tidak merasa layak menerima penghargaan yang diberikan, karena menurutnya yang dia lakukan adalah tupoksinya sebagai wakil rakyat.
“Penghargaan ini bisa menjadi cambuk bisa juga menjadi bumerang bagi kami yang menerima. Karena jika kami tidak menjadi teladan, orang-orang disekitar kita akan mencibir apa yang kita dapatkan hari ini. Belum lagi beban moral kami dalam hal kelembagaan bersama anggota DPRD lainnya, pasti akan ada yang merasa iri. Apalagi kami kerja di lembaga politik, pasti akan ada yang berbicara dibelakang kami,” ujar dia.
Srikandi PSI Jurani Rurubua saat diwawancarai wartawan mengaku senang dengan penghargaan tersebut karena ada dua kader PSI yang menerima penghargaan wakil rakyat terbaik ini.
“Untuk penilaiannya setiap orang mempunyai pemikiran tersendiri. Tetapi seorang wakil rakyat itu hanya bekerja untuk rakyatnya serta harus menggunakan hati nuraninya saat bekerja. Kita duduk di lembaga DPRD karena suara rakyat dan kita di gaji oleh uang rakyat. Sebagai wakil rakyat yang baik, kita kembalikan apa yang kita dapatkan dalam lembaga ini kepada mereka (warga),” kata Jurani.
“Tentunya malam ini saya bangga dengan penghargaan ini, meskipun nanti akan ada banyak cerita yang timbul karena ini. Namun beberapa hal yang membuat saya senang, karena dua legislator PSI di Sulut mendapatkan penghargaan. Saya dan Ketua saya Bro Melki. Padahal hanya kami berdua politisi PSI di Sulut, namun keduanya terima penghargaan. Tentu ini sangat membanggakan,” kata Jurani lagi. (AuddyManoppo)