MANADO – Setelah sempat terjadi adu argumen, akhirnya pihak Tim Penginjil Jalan Rajawali dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Manado sepakat untuk damai.
Ketua Badan Musyawarah Antar Agama (BAMAG) Sulut Pdt Johan Manampiring, STh menjadi mediator pertemuan antar kedua pihak.
Kesepakatan damai itu berlangsung di Pasar Bersehati, pada Sabtu (18/05/2024) malam, yang ditandai dengan doa bersama antar kedua pihak, hingga jamuan kasih bersama.
Pendeta Manampiring mengatakan, pertemuan antar Perumda Pasar Manado dan Tim Penginjil Jalan Rajawali berlangsung dengan penuh kekeluargaan.
“Bersyukur kepada Tuhan atas kebesaran hati Pdt. Jerry Sanger STh dan kawan kawan yang begitu ramah dan penuh senyum mesra dan lembut hati menyambut temu damai dengan pimpinan PD Pasar semalam. Begitu juga dari pihak pimpinan PD Pasar bapak Lucky Senduk SH yang terbuka hati dan lapang dada menerima temu damai yang Roh kudus kerjakan dalam hati semua pihak,” kata Staf Khusus Walikota dan Wakil Walikota Manado ini.
Pendeta Manampiring menuturkan, betapa pentingnya menjalin komunikasi yang baik antar sesama.
“Ternyata penting sekali menjalin komunikasi antara sesama. Miskomunikasi dapat memicu gap juga di antara orang beriman. Setelah melalui doa dan percakapan, terbukalah saling pengertian, hingga berlanjut dengan makan bersama merayakan hari sukacita Roh Kudus,” kata Manampiring.
Direktur Utama Perumda Pasar Manado Lucky Senduk mengakui, pertemuan dengan Tim Penginjil Jalan Rajawali pimpinan Pendeta Jerry Sanger itu merupakan pekerjaan dari Roh Kudus.
“Bersyukur atas pertemuan ini, dan semua jadi karena tuntunan Roh Kudus. Tuhan pertemukan kita bersama melalui hidangan perjamuan kasih bersama,” kata Senduk.
Pendeta Jerry Sanger ketika dikonfirmasi membenarkan pertemuan antara pimpinan Perumda Pasar Manado itu.
Menurut Pendeta Sanger, pertemuan tersebut bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa polemik yang terjadi sudah diselesaikan dengan saling memaafkan.
“Dari pertemuan ini kami bertujuan agar semua bisa baik adanya, tidak lagi ada kasak kusuk. Makanya baik dari Pak Lucky (Dirut) dan saya dengan teman-teman tim, sama-sama saling memahami, menyadari terlebih saling memaafkan,” kata Pendeta Jerry.
Memang sedari awal menurut Pendeta Jerry, pihaknya ingin agar permasalahan tersebut tidak berlarut-larut, dan harus diselesaikan secepatnya, agar tidak semakin melebar.
“Tim harapkan dari awal, agar dari Pihak PD Pasar Pak Lucky beritikad baik untuk bisa bertemu, supaya tidak Berlarut-larut masalahnya.
Jadi dengan pertemuan itu, masalah sudah selesai. Tidak ada lagi masalah yang harus diselesaikan, kita sama-sama kembali menjaga kebersamaan kita, kerukunan bersama, terlebih kami penginjilan jalanan akan terus melanjutkan misi kami sesuai panggilan,” tukasnya.
Pendeta Jerry juga menepis isu yang beredar, bahwa dirinya dan tim telah menerima suap menyelesaikan masalah ini.
“Saya mengomentari juga isu yang beredar, isunya bahwa saya dan teman-teman sudah terima suap.
Sebagai hamba Tuhan, saya menyatakan biar Tuhan yang jadi saksi dan berperkara. Saya mantan preman dan bertobat, tidak mau jadi pengecut dihadapan Tuhan. Saya mempunyai niat hati yang murni agar daerah kita Manado dan Sulut tetap ada nilai-nilai kebersamaan, toleransi yang kuat serta mendatangkan damai sejahtera,” timpalnya.
Turut hadir dalam pertemuan itu Steven Liouw Ketua Aliansi Kabasaran Seluruh Indonesia, Dirut Lucky Senduk, Welem Mokodaser Ketua Tim Penginjil Jalan Viktori, Benny Lumangkun, Yopi Wonte ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih Kota Manado.
Adapun beberapa poin penting yang sudah disepakati oleh kedua pihak sebagai berikut:
1. Setelah berbuka hati terjadi saling memaafkan serta terus menjaga kondusifitas daerah kita yang telah mendapatkan piagam kota ter-rukun di Indonesia.
2. Sepakat untuk saling menjaga toleransi yang yang sudah membudaya tercipta turun temurun dari generasi ke generasi.
3. Sepakat menopang program pemerintah membangun masyarakat maju dan sejahtera.
4. Sebagai bukti konkritd dengan makan dan foto bersama dengan slogan Haleluyah Puji Tuhan.